Memahami Bahasa Kucing
- Tim Petskita
- Aug 15, 2021
- 2 min read

Bukan rahasia lagi jika kucing mempunyai sifat yang misterius. Mereka memang terkenal sebagai makhluk yang sulit dipahami. Terkadang manja, namun terkadang cuek, setelah dielus dengan sayang, langsung marah dan mencakar.
Banyak pawrent yang tidak bisa memahami sehingga kesulitan untuk berkomunikasi dengan kucingnya, meskipun telah hidup bersama selama bertahun-tahun. Bisa jadi kamu menganggap kucingmu cuek, padahal terkadang itu pertanda mereka untuk berkomunikasi denganmu.
Faktanya, kucing dapat berkomunikasi dengan manusia, namun dengan cara yang intuitif. Berikut adalah cara menerjemahkan bahasa kucing, sehingga kamu lebih dapat memahami kucing kesayanganmu.
Menunjukkan Perut
Saat dia berguling dan menunjukkan perutnya, berarti kamu telah memenangkan kepercayaannya! Tapi tunggu dulu. Mungkin kamu pernah digigit atau dicakar ketika mencoba menggosok perutnya. Sebagai informasi, perut adalah bagian yang paling sensitif bagi kucing. Maka sekali lagi, jika dia menunjukkan bagian perutnya untuk kamu, berarti dia telah percaya sepenuhnya terhadapmu. Mau digosok atau tidak, itu tergantung dengan karakter kucing kamu. Karena ada beberapa kucing yang suka digosok di bagian perutnya, tapi ada juga yang tidak.
Berkedip Pelan
Ketika kucing berpapasan dengan kawanan atau dengan anaknya, dia akan berkedip pelan. Dengan berkedip secara pelan, itu berarti dia sedang mengkomunikasikan kasih sayang dan berarti dia mempercayai kamu. Karena secara natural, kucing tidak akan melepaskan pandangan jika ada mangsa atau ancaman dari kucing atau hewan lain. Maka jika dia berkedip pelan terhadapmu, coba balas dengan berkedip pelan juga. Tindakan ini bisa memperkuat ikatan antara kamu dan kucing kesayanganmu.
Gerakan Ekor
Salah satu tanda paling akurat dari mood kucing adalah ekornya. Sama seprti anjing, kucing juga mengekspresikan perasaannya lewat ekor. Saat sedang rileks dan dipegang dengan posisi tegak, artinya dia sedang bersahabat. Di sisi lain, ekor yang kaku menandakan sikap hati-hati, sementara yang ekor yang tertahan rendah menandakan ketakutan. Jika kamu melihat ekor kucingmu mengembang dengan bulu berdiri di ujung, itu berarti dia marah atau takut dan berusaha untuk terlihat lebih besar dan lebih dominan. Seekor kucing yang ekornya menyentak ke depan dan belakang merasa kesal. Terakhir, seekor kucing yang ekornya melingkari tubuhnya dengan malas berarti dia sedang rileks.
Tatapan Mata
Kamu perlu cermat dengan tanda ini, karena artinya dapat bermacam-macam dan kamu harus bisa membedakan setiap detailnya. Jika kucingmu menatap dengan pupil yang membesar, berarti dia sedang tertarik. Seperti akan mengejar mainanya. Namun jika kucingmu menatap tapi tidak disertai dengan perubahan pupil dan tidak berkedip, itu berarti dia sedang bersikap agresif dan dominan. Satu lagi jika tatapan kucingmu menatap dengan mata yang lebar dan berkedip-kedip, berarti dia sedang mengalami ketakutan. Untuk itu kamu harus memperhatikan juga bahasa tubuhnya untuk mengetahui tanda ini.
Celoteh dan Berkicau
Jika kamu pernah mendengarkan kucingmu berkicau dan berceloteh itu berarti dia sedang mengamati mangsanya, seperti cicak, burung, belalang, atau hewan kecil lainnya. Para ilmuwan menyatakan, ada dua teori mengenai ini. Yang pertama mereka merasa gemas atau frustasi karena tidak bisa menjangkau mangsa tersebut. Yang kedua, mereka menirukan suara untuk menarik perhatian mangsanya tersebut.
Mendengkur
Suara dengkuran kucing seringkali diartikan bahwa kucing sedang senang dan merasa nyaman. Hal itu benar, namun beberapa kucing juga mendengkur ketika mereka kesakitan. Ketika kesakitan, kucing mendengkur untuk memberi kenyamanan untuk diri mereka sendiri. Untuk memastikannya, amati bahasa tubuh yang menyertai. Jika badan kucingmu rileks, berarti dia sedang berbahagia ada di dekatmu. Namun jika badannya tegang dan kaku, mungkin dia sedang mengalami kesakitan atau ketakutan.
Comments