top of page

Mengapa Kucing & Anjing Kurang Akur?

Updated: Aug 12, 2021




Sejarah Zaman Dulu

Pada zaman dahulu, kucing dan anjing yang bergabung dengan manusia ribuan tahun yang lalu bukanlah hewan peliharaan yang kita kenal sekarang.


Tentang Anjing:

Anjing, yang merupakan keturunan serigala, sangat suka bersosialisai saat itu. Sementara motivasi utama mereka untuk tetap dekat dengan kita adalah makanan, anjing mungkin juga menghargai kebersamaan dengan manusia pertama mereka. Namun demikian, mengais sisa makanan manusia selalu jauh lebih nyaman daripada harus berburu.


Tentang Kucing:

Untuk kucing, yang merupakan keturunan Kucing Liar Mesir, makanan adalah semua yang mereka inginkan dari manusia pada awalnya. Nenek moyang mereka adalah hewan yang sangat soliter. Para ahli masih bertanya-tanya, bagaimana hewan pemalu seperti itu bisa berkembang menjadi hewan peliharaan dirumah.


Kesimpulan dari teks di atas, kucing dan anjing selalu bersaing untuk :

  • Sisa makanan

  • Perhatian

  • Kasih sayang


Jadi ketika bertanya-tanya mengapa anjing dan kucing tidak akur, bisa dipertimbangkan dari nenek moyangnya.


Gaya Komunikasi yang Berbeda

Apakah ini berarti bahwa anjing dan kucing secara historis saling membenci dan tidak ada cara untuk mengubahnya? Tidak sob. Alasan sebenarnya untuk mengapa kucing dan anjing sulit akur karena adanya gaya komunikasi yang berbeda. Contohnya, anjing mengibas-ngibaskan ekornya untuk menunjukkan bahwa ia merasa senang dan ingin berteman berbeda dengan kucing yang mengibas-ngibaskan ekornya untuk menunjukkan bahwa ia sedang merasa tidak senang atau sedang marah.


Kalau sobat Petskita gak percaya, coba sesekali gangguin peliharaan kucing kalian di rumah, pasti ekor kucing kalian bergerak-gerak karena sedang merasa tidak senang diganggu. Nah, bagi kalian yang punya peliharaan anjing, cobalah bermain-main dengan anjingnya, pasti ekor anjing akan bergerak-gerak yang menunjukkan bahwa ia senang bermain dan berinteraksi dengan kalian.


Perbedaan gaya komunikasi antara dua anabul ini juga membuat hubungan mereka semakin buruk. Misalkan, ketika anjing mendekati kucing sambil mengibas-ngibaskan ekornya, kucing akan berprasangka bahwa maksud kibasan ekor ini adalah bentuk dari ketidaksenangan atau lagi marah padahal kebalikannya saat anjing melihat kucing juga mengibas-ngibaskan ekornya, anjing menganggap kucing juga ingin berteman dengannya yang membuatnya ingin mendekati kucing.


Perbedaan ukuran badan

Ukuran anjing yang lebih besar dari kucing membuat si kucing merasa terancam karenanya. Itulah sebabnya kucing sangat waspada terhadap makhluk yang ia kira lebih besar darinya dan selalu memilih kabur.


Sepertinya anjing dan kucing butuh penerjemah bahasa tubuh ya sob, agar kedua anabul tersebut tidak saling salah paham/miskomunikasi.


Cari tahu info - info menarik seputar anabul di blog Petskita!


Sumber:



Comments


bottom of page